Selasa, 07 Desember 2010

who is the God anyway?

Sadar tidak sadar kita sering menjadikan Tuhan sebagai "Tukang ACC" permintaan kita.

"Tuhan, aku mau ini, tolong ya Tuhan kabulkan, please, aku mohon, please."

"Tuhan, aku suka dia, tolong satukan kami, jauhkan dia dari si pengganggu itu."

"Tuhan aku mau kuliah di sini, tolong Tuhan buat supaya aku bisa diterima."

Bahkan kadang kita suka "mendikte" Tuhan...

"Tuhan, kalau memang ini kehendak-Mu, biarlah terjadi ini dan ini..."

Pertanyaannya, who is the God anyway?

Kalau ditanya begitu jawaban kita jelas dan langsung, "Dia." (sambil menunjuk ke atas). Tapi kenapa sikap kita sering kali bertentangan dengan jawaban kita.

Tidak ada yang salah dengan meminta sesuatu kepada Tuhan. Itu sesuatu yang normal. Tapi kita harus ingat bahwa Dia adalah Allah Yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi, penguasa alam semesta. Kita sudah diberi kesempatan untuk meminta apa saja dari Dia, itu sudah luar biasa. Jangan sampai kita memaksa Dia mengabulkan apa yang kita minta. Tetapi berhati-hatilah dengan cara kita meminta.

Mintalah dengan kesadaran bahwa Dia adalah Allah yang berkuasa. Artinya: berhak mengabulkan atau menolak permintaan kita.

Ikutilah teladan Yesus waktu Dia berdoa, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39)

1. Dia tahu kepada siapa Dia harus meminta, kepada Bapa-Nya, Bapa kita juga.
2. Dia meminta sesuatu kepada Bapa-Nya. Sesuatu yang jadi keinginan-Nya.
3. Tapi Dia mengakhiri doa-Nya dengan menyerahkan keputusan akhirnya pada Bapa.

Kita bisa selalu minta apa saja kepada Tuhan, tetapi akhirilah selalu dengan: "tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Hadiah Kecil yang Berdampak Besar

Kebanyakan orang cenderung menganggap hadiah Natal adalah mainan, pakaian atau perhiasan, barang barang yang kita beli, yang kita bungkus dengan kertas cantik dan pita, dan kita tempatkan di bawah pohon untuk teman-teman dan orang-orang terkasih.

Namun, sekarang lebih dari sebelumnya, kita perlu mengubah fokus kita pada "hadiah yang sebenarnya" yang dapat kita berikan untuk orang-orang di dalam hidup kita -- hadiah yang akan bertahan sampai kekekalan, seperti uluran tangan, telinga yang mendengarkan, sebuah kata sederhana yang memberi dorongan dan dukungan; hadiah yang dibungkus dalam kasih.
Hal-hal ini mungkin tampak seperti hadiah kecil, tapi yang pasti hal-hal ini sangat signifikan.
Seiring waktu, mereka terus bertambah hingga membuat kesan mendalam pada orang-orang dalam kehidupan kita.

"Setiap kesempatan" mungkin tampak seperti banyak, tapi sungguh, jika Anda melihat jauh di dalam hati, Anda mungkin akan menemukan keinginan ini juga.
Kebanyakan orang ingin menjadi baik kepada orang lain, tetapi mereka membiarkan jadwal sibuk mereka, to-do list dan gangguan membuat mereka lebih fokus ke dalam.
Jangan biarkan hal ini menjadi diri Anda!
Ambil langkah keluar dari zona kenyamanan Anda dan jadilah proaktif dalam menemukan cara untuk berbuat baik.
Tanyakan pada diri sendiri sepanjang hari: Siapa yang bisa saya berkati?
Kebutuhan siapa yang dapat saya bantu penuhi?
Bagaimana saya dapat melakukan hal yang baik bagi orang lain?

Alkitab memperingatkan bahwa dalam "hari-hari terakhir" kasih orang percaya akan menjadi dingin.
Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda, tapi saya melakukan yang terbaik untuk menjadi tetap hangat dan menjaga kasih saya tetap hidup!

Sangat mudah untuk hidup dalam rutinitas hari demi hari.
Jika kita tidak hati-hati, kita akan menemukan diri kita tinggal dalam kebencian terhadap orang yang telah menyakiti kita di masa lalu.
Ketika kita memikirkan luka masa lalu yang menyakitkan, kita menyeretnya ke masa kini dan menghidupkan masa lalu kita kembali.
Anda harus memutuskan untuk meninggalkan masa lalu dan menaruhnya tetap di masa lalu dengan memilih pengampunan.

Jadikan bulan Natal ini untuk berfokus pada apa yang penting untuk kekekalan -- orang-orang di sekitar Anda dan cara Anda memperlakukan mereka.
Fokus pada berbuat baik dan hal baik akan datang kembali kepada Anda.
Jangan biarkan diri anda untuk menjadi terbebani oleh kekhawatiran dan keprihatinan, percaya pada Tuhan dan berbuat baik kepada orang lain, karena Anda dapat membuat dampak yang abadi dengan perbuatan yang sekalipun tampak kecil.

Kamis, 02 Desember 2010

Bahaya Blackberry bagi kesehatan!

Mulai sekarang, jangan membiasakan diri menyimpan BlackBerry di kantong baju atau celana Anda. Pihak BlackBerry telah mengeluarkan pernyataan bahwa menarih smartphone itu di kantong bisa membahayakan kesehatan.

Menurut buku panduan penggunaan BlackBerry (BB), khususnya edisi Torch, disebutkan bahwa sebaiknya BB digunakan dengan sarungnya atau ditaruh di kantong lain yang terlepas dari pakaian. Setidaknya, ada jarak 25 mm antara BB dan tubuh ketika ponsel itu melakukan transmisi," menurut laporan News.com.au.

"BB yang ditaruh terlalu dekat dengan tubuh, terkecuali yang telah dipakaikan sarung resmi dari RIM, bisa menyebabkan BB Anda mengeluarkan frekuensi radio yang berlebihan dari ukuran standar. Dalam jangka panjang, bila selalu terpapar, akan menyebabkan masalah serius pada kesehatan," sebut panduan tersebut.