Jumat, 18 Maret 2011

Teknologi Komunikasi: Revolusi dan Dampak Positifnya

Pada era 1980an perkembangan teknologi komunikasi memulai perjalanan perubahan yang revolusioner: transisi dari mekanik analog menjadi digital. Perubahan tersebut ditandai dengan mulai populernya penggunaan komputer oleh masyarakat untuk berbagai aplikasi. Semenjak itu, teknologi komputer semakin disempurnakan baik software maupun hardwarenya. Dari desktop computer berkembang menjadi laptop computer atau notebook dan netbook. Teknologi digital dan komputer ini kemudian makin berkembang terlebih setelah diterapkannya jaringan internet. Internet pertama kali diciptakan untuk jaringan komunikasi komputer – komputer di kampus-kampus di Amerika, lalu berkembang menjadi jaringan global. Sehingga dunia dapat menikmati keuntungan dari adanya internet, komputer semakin popular dan secara revolusioner mengubah cara hidup dan perilaku manusia.

Digitalisasi dan komputerisasi ini juga merambah dunia telekomunikasi mulai dari teknologi jaringannya hingga media perangkatnya. Telepon genggam atau cellular phone mulai popular dan berkembang sejak era 90an. Dari telepon satelit hingga GSM dan CDMA yang lebih praktis dan mobile. Dari yang sekedar untuk berkomunikasi oral dan teks hingga handphone yang memiliki fitur dan aplikasi dan kemampuan beragam mulai dari mengatur jadwal, memutar video, merekam dan memotret sampai mengolah data, hingga dijuluki smartphone. Melalui handphone masyarakat bisa mengakses internet, sehingga komunikasi semakin mudah, cepat dan lengkap. Komunikasi tidak hanya terbatas pada mendengar suara atau pun membaca tulisan, tetapi sudah mencapai pada komunikasi teks yang realtime (chatting) bahkan video/visual. Terlebih lagi, dengan dipadukan dengan jaringan internet.

Selain diterapkan dalam dunia telekomunikasi, digitalisasi dan komputerisasi juga diterapkan dalam berbagai hal, mulai dari perlengkapan seperti kamera, peralatan kesehatan/kedokteran, peralatan pendukung kegiatan olahraga, bahkan hingga peralatan sehari-hari seperti televisi, kulkas, video/music player, dan lain-lain. Dan semua itu kini semakin menjadi fungsional karena kompatibilitas untuk saling berhubungan antar satu peralatan ke peralatan lain semakin mudah, bahkan dapat terkoneksi dengan internet, yang artinya digitalisasi dan komputerisasi mempermudah manusia melakukan kegiatannya karena beragam hal bisa dilakukan tanpa perlu banyak upaya sebab jarak dan koordinasi telah diatasi dengan mudah, cepat dan tepat oleh digitalisasi dan komputerisasi.

Tak bisa dipungkiri perkembangan teknologi ini menyebabkan cara hidup dan perilaku manusia berubah. Kita tidak perlu lama menunggu surat karena sudah tergantikan oleh e-mail yang lebih cepat dan terjamin. Kita tidak terlalu sulit menjangkau atau berkomunikasi dengan orang lain karena dengan adanya handphone yang mobilitasnya tinggi dan praktis, kita bisa menghubungi mereka kapan saja baik melalui telpon, sms atau pun fasilitas instant messaging yang popular sekarang. Kita tidak perlu menulis biografi atau repot mencetak buku karena telah tersedia social network dan blog. Kita tidak perlu menyediakan waktu khusus mengunjungi berbagai perpustakaan atau toko buku untuk mencari literatur karena sekarang sudah banyak tersedia e-book dan dokumen-dokumen digital di internet. Dan semua perubahan tersebut berjalan cepat dan signifikan, sehingga layak disebut perubahan yang revolusioner.

Perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi digital dan komunikasi serta aplikasinya beragam dan secara konstan berubah-ubah sesuai dengan perkembangan sosial, ekonomi dan budaya manusia dan dunia. Sehingga sulit bila dikatakan bahwa sebuah perubahan yang berkaitan dengan perkembangan teknologi komunikasi ini adalah “pedoman trendsetter untuk dunia komunikasi baru.”

Sementara itu perubahan-perubahan yang disebabkan oleh revolusi informasi ini, seperti yang telah dipaparkan, mempengaruhi cara hidup dan perilaku manusia. Hal ini bisa dikatakan serupa dengan dampak dari revolusi industry. Dalam revolusi industry, diterapkan penggunaan mesin-mesin terutama mesin uap menggantikan peralatan sebelumnya yang banyak menggunakan tenaga hewan (kuda) dan manusia dalam mengoperasikannya. Penggunaan mesin uap ini untuk meningkatkan kemampuan produksi, karena dengan mesin ini kapasitas produksi jadi lebih besar yang merupakan hasil dari kerja mesin yang lebih dapat diandalkan, lebih kuat, lebih cepat dan lebih mampu menangani lebih banyak produksi. Dan manusia pun mulai tergantung pada mesin dalam mendukung kehidupannya.

Begitu juga dalam revolusi informasi. Komputer dan digital diterapkan dalam banyak hal untuk membantu manusia. Kemampuan mengkalkulasi dengan cepat, mengatur dan mengkoordinasikan secara tepat, dengan kemasan yang relatif lebih simple, mobile dan praktis, menjadikan teknologi digital dan komputer sebagai pilihan utama dibanding penggunaan mesin mekanik dan operator manusia yang masih memiliki faktor kesalahan dan kelalaian yang tinggi. Tak heran digitalisasi dan komputerisasi merambah ke berbagai bidang dalam hidup manusia. Mulai dari jam tangan, pengatur suhu, pembangkit listrik hingga pesawat luar angkasa menggunakan teknologi ini. Digitalisasi dan komputerisasi juga mempermudah manusia memperoleh dan bertukar informasi. Kini tidak perlu menghabiskan berlembar-lembar kertas karena informasi bisa dikemas dan dibaca dalam bentuk digital. Informasi semua buku yang ada dalam sebuah perpustakaan besar dapat digitalisasi dan disimpan dalam flashdisk kecil. Dokumentasi video tidak perlu lagi memerlukan ruang khusus untuk menyimpan pita, karena sudah tergantikan dengan harddisk yang berkapasitas besar dalam bentuk yang relatif kecil bila dibandingkan gudang. Bahkan di kantor-kantor kini membudaya aktifitas “paperless” yang lebih environmental friendly karena memo atau dokumen kerja tidak perlu dalam bentuk kertas tetapi sudah tergantikan dengan format digital. Dan banyak lagi contoh perubahan cara hidup dan perilaku manusia akibat revolusi informasi, dan manusia menjadi ketergantungan dengan perubahan ini. Itu sebabnya, revolusi informasi ini serupa dengan revolusi industry.

Salah satu contoh implementasi dari perubahan-perubahan itu adalah perubahan komersial yang tradisional menjadi e-commerce. E-commerce adalah transaksi melalui system elektronik seperti misalnya internet. E-commerce mengguncang dunia bisnis dari perspektif bahwa tersedia cara dan peluang baru dalam berbisnis . E-commerce yang mengguncang ini terutama terkait dengan penerapannya dalam dunia cyber atau internet. E-commerce sebenarnya dimulai dengan fasilitas transaksi Electronic Fund Transfer (era 70an), dan ATM (era 80an). Namun sejak 90an, internet memungkinkan pemesanan barang/jasa melalui website, dipelopori oleh penyedian fasilitas pemesanan makanan melalui web Pizza Hut . Dengan e-commerce ini, terbukalah peluang dan cara baru untuk bertransaksi. Dan terobosan ini pun berkembang. E-commerce makin beragam. Reservasi (seperti misalnya tiket, hotel, tempat wisata dan hiburan), penukaran, penawaran dan pembelian barang dan jasa, kegiatan perbankan sampai lelang dapat dilakukan melalui website/internet. Jenisnya (menurut skema pelaku transaksi) pun mengalami perkembangan, misalnya business to business (B2B), business to consumer (B2C), business to employee (B2E) dan lainnya.

Dengan perkembangan digitalisasi dan komputerisasi, hidup manusia akan makin mudah dan manusia menjadi makin tergantung dan terikat pada teknologi ini. Dengan perkembangan-perkembang tersebut, sangat mungkin apa yang kita lihat di film fiksi ilmiah seperti “Minority Report” dapat menjadi nyata. Dalam “Minority Report” digambarkan identifikasi dgn mudah dilakukan dengan scanning retina, sehingga tidak perlu KTP ataupun SIM. Dengan identifikasi scanning retina ini, informasi disampaikan secara personal kepada seseorang karena komputer “mengenal” segalanya tentang orang tersebut berdasarkan database digital yang dimiliki komputer tersebut. Hal ini sangat mungkin melihat perkembangan teknologi yang sudah sejauh ini. Saat ini, banyak orang yang memaparkan informasi pribadinya dalam Social Network seperti Facebook, atau pun menyampaikan opininya melalui Twitter dan Blog, bahkan Facebook dan Twitter menyediakan fasilitas yang memungkinkan kita menyampaikan posisi kita secara realtime melalui GPS yang ada di handphone kita. Dengan kata lain, kita membuka informasi data pribadi kita kepada “dunia” melalui Social Network ini. Ditambah lagi dengan popularitas smartphone (Blackberry) yang semakin memudahkan kita berkomunikasi dan mengakses internet untuk ber-Facebook dan ber-Tweet sehingga lebih mobile dan realtime. Melalui PIN atau pun IP Address menjadi semacam penanda yang terkait dengan identitas dan data pribadi kita, dan tidak berlebihan bila dikatakan seakan sama fungsinya dengan retina dalam film tersebut. Tinggal scan, maka terbukalah data dan informasi tentang seseorang. Dan saat ini teknologi retina scanner sudah digunakan, dan face-recognition system bahkan sudah dipakai di berbagai kamera digital. Kemudian, technology layar display juga semakin berkembang sehingga bentuknya semakin tipis dan praktis, sehingga dapat ditempatkan di mana-mana.

Bayangkan bila teknologi-teknologi itu dipadukan dengan database digital yang dihimpun dari data-data kita yang ada di berbagai tempat (seperti pemerintahan, bank, rumah sakit, social network, dan lain-lain) kemudian digunakan untuk kepentingan komersial… maka terjadilah apa yang tergambar dalam “Minority Report”. Berita, iklan dan informasi lainnya bisa disesuaikan dengan karakteristik seseorang berdasarkan database tentang orang tersebut yang tersimpan di server utama/pusat. Dan orang tersebut bisa dijangkau di mana pun, tanpa perlu ada di depan televisi miliknya atau di ruang khusus.

Terkait dengan penjelasan di atas, maka akan mungkin terjadi perubahan bagi Media Landscape. Dengan menggunakan media canggih dan baru seperti yang telah digambarkan, maka komunikasi akan lebih luas dan terarah pada targetnya karena dengan digitalisasi dan komputerisasi itu berbagai data tentang orang-orang dapat diklasifikasikan secara otomatis melalui kalkulasi komputer kemudian disinkronisasikan dengan identitasnya untuk memilih informasi macam apa yang mungkin dibutuhkan atau akan menarik perhatiannya. Sehingga, penyampaian informasi tidak saja lebih luas menjangkau tetapi komunikasinya lebih efektif karena tepat sasaran dan tepat cara.

Dengan pemaparan tersebut jelaslah bahwa penemuan komunikasi yang berdampak terbesar pada masyarakat, selain mesin cetak, adalah teknologi digital. Teknologi digital memungkinkan munculnya penyempurnaan beberapa teknologi terapannya seperti komputer, handphone, televisi, media penyimpanan (harddisk, flashdisk, DVD, dll), kamera, video, radio,video games, internet dan lain-lain. Dengan adanya alat-alat/ media berteknologi digital ini cara hidup dan perilaku manusia pun terpengaruh dan berubah. Manusia semakin tergantung dan percaya pada keandalan alat-alat / media berteknologi digital ini untuk membantu aktifitas hidupnya; mulai dari kegiatan sehari-hari, pekerjaan hingga untuk kepentingan liburan atau pun sekedar mengisi waktu luang, manusia memanfaatkan teknologi digital.

Daftar Pustaka:
http://en.wikipedia.org/wiki/Digital_Revolution
http://en.wikipedia.org/wiki/Internet
http://en.wikipedia.org/wiki/Industrial_Revolution
http://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_commerce
http://en.wikipedia.org/wiki/Retinal_scan
http://en.wikipedia.org/wiki/Face_recognition
http://dictionary.reverso.net/english-definition/media%20landscape
http://en.wikipedia.org/wiki/Category:Digital_technology
http://en.wikipedia.org/wiki/Digital